Skip to main content

TROUBLE SHOOTING JARINGAN - 7 OSI LAYER

SOAL    :

1. Sebutkan 7 OSI layer dan jelaskan
2. Sebutkan Layer TCP/IP dan jelaskan
3. Data Link Layer
   a. Bagaimana cara mendeteksi kesalahan pada data link layer
   b. Jelaskan apa yang dimaksud IEEE lapisan MAC 48-bit Addressing
   c. Jelaskan Transparan bridging dan switching operasi
   d. Apa yang dimaksud Switch sebagai multiport jembatan
4. Network Layer
   a. Pengertian Router dan jenis-jenis router
   b. Protokol yang ada pada network layer dan jelaskan fungsinya
   c. Jelaskan apa itu Internet kontrol message protokol (ICMP)
   d. Apa itu traceroute dan cara penggunaannya


JAWABAN :

7 OSI LAYER DAN PENJELASAN


Gambar terkait
7 lapisan osi 

7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
    1. Physical Layer 
    2. DataLink Layer 
    3. Network Layer 
    4. Transport Layer 
    5. Session Layer 
    6. Presentation Layer 
    7. Application Layer.
    Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
      1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
      2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer 
      Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
        1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya.
        2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai framePada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
        3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
        4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
        5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
        6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
        7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

        Layer TCP/IP
        Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram di atas, TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
        Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
        Berikut adalah macam – macam Layer TCP/IP , yaitu :
        4th. Application
        Fungsi Layer Apllication :
        Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll.
        3rd. Transport
        Fungsi Layer Transport :
        Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.
        2nd. Internet
        Fungsi Layer Internet :
        Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing, dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.
        1st. Network Access
        Fungsi Layer Network Access :
        Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protok seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.

        A. Bagaimana cara mendeteksi kesalahan pada data link layer

        1. Forward Error Control
        Dimana  setiap  karakter  yang  ditransmisikan  atau  frame  berisi  informasi  tambahan
        (redundant)  sehingga  bila  penerima  tidak  hanya  dapat  mendeteksi  dimana  error  terjadi,
        tetapi juga menjelaskan dimana aliran bit yang diterima error.
        2. Feedback (backward) Error Control
        Dimana  setiap  karakter  atau  frame  memilki  informasi  yang  cukup  untuk
        memperbolehkan  penerima  mendeteksi  bila  menemukan  kesalahan  tetapi  tidak
        lokasinya.  Sebuah  transmisi  kontro  digunakan  untuk  meminta  pengiriman  ulang,
        menyalin informasi yang dikirimkan.
        Feedback error control dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
        1. Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan
        2. Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang.
        Metode Deteksi Kesalahan :
        1.   Echo
        Metode    sederhana    dengan    sistem  interaktif  .Operator  memasukkan  data  melalui
        terminal    dan  mengirimkan  ke    komputer.  Komputer  akan  menampilkan  kembali  ke
        terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar.
        2.   Error Otomatis
        Metode dengan tambahan bit pariti. Terdapat 2 cara  :
        a. Pariti  Ganjil (Odd Parity)
        Yaitu  bit  pariti  yang  ditambahkan supaya banyaknya bit "1"  tiap karakter  atau  data
        ganjil.
        b. Pariti  Genap (Even Parity)
        Yaitu    bit    pariti  yang    ditambahkan  supaya  banyaknya  bit  "1"    tiap  karakter    atau  data
        genap.
        Tanpa  memperhatikan  desain  dari  sistem  transmisi  maka,  maka  akan  terdapat  error
        yang  menghasilkan  perubahan  terhapat  satu  atau  lebih  dari  bit  didalam  frame  yang
        ditransmisikan. Beberapa kemungkinan adanya error pada pengiriman frame meliputi :
        Pb = propabilitas error bit tunggal, biasanya disebut bit-error-rate
        P1 = probabilitas frame yang diterima tanpa adanya error
        P2 = probabilitas frame yang diterima dengan error tidak terdeteksi
        P3 = probabilitas frame yang diterima dengan error terdeteksi
        Jika  tidak  ada  suatu  alat  yang  dapat  dipergunakan  untuk  mendeteksi  error,  maka
        probabilitas  error  yang  terderteksi  (P3)  sama  dengan  0,  Untuk  mempercepat
        menetapkan probabilitas, diasumsikan bahwa probabilitas nenerapa bit yang mengalami
        error  (Pb)  adalah  tetap,  dan  tidak  tergantung  masing-masing  bit.,  sehingga  didapatkan
        hubungan :
        dimana F adalah jumlah bit per frame.
        Probabilitas  frame  yang  diterima  tanpa  error  akan  berkurang  apabila  probabilitas  dari
        error  bit  tunggal  bertambah.  demikian  juga  probabilitas  frame  yang  diterima  dengan
        tanpa  error  bit  berkurang  dengan  bertambahnya  panjang  frame.  maka  lebih  banyak  bit
        dengan  probabilitas  yang  tinggi  dari  pada  yang  terkena  error.  Tidak  ada  sistem
        telekomunikasi  data  yang  bebas  dari  kesalahan  transmisi  data,  kesalahan  ini  sering  kali
        disebabkan  oleh  gangguan  pada  saluran,  sistem  switching,  radiasi  gelombang,  crosstalk, dll.

        Metode deteksi kesalahan yang dikenal adalah :
        ·  Vertical-redundancy-checking
        ·  Longitudinal-redundancy-checking
        ·  Cyclic-redundancy-checking

        VERTICAL-REDUNDANCY-CHECKING
        Metode  ini  lebih  umum  disebut  parity-checking  karena  menggunakan  sistem
        pengecekan  paritas  dan  merupakan  sistem  untuk  mencari  kesalahan  data  yang  paling
        sederhana.  Dalam  satu  byte  terdapat  satu  bit  parity,  bit  ini  nilainya  tergantung  kepada
        ganjil atau genapnya jumlah bit satu dalam tiap byte. Parity-checking dibagi menjadi dua
        yaitu  odd-parity  (  paritas  ganjil)  dan  even-parity  (paritas  genap).  Aturan  pada  odd-parity
        yaitu jumlah bit satu dalam setiap byte harus ganjil. Komputer selalu mengecek parity-bit
        setiap karakter yang akan dikirim, bila jumlah bit satu dalam 7 bit pertama adalah genap,
        maka  parity-bit  diubah  jadi  1,  sebaliknya  jika  jumlah  bit  satu  dalam  7  bit  pertama  adalah
        ganjil, maka parity-bit diubah menjadi 0. Dalam even-parity, jumlah bit satu dalam setiap 
        byte  garus  genap.  Sebagai  contoh,  didalam  komunikasi  data  digunakan  sistem  oddparity,  maka  jika  huruf  A  disusun  dalam  kombinasi  data  biner  berupa  “1000001,  dimana
        jumlah  bit  satu  dalam  7  bit  pertama  adalah  genap,  maka  parity-bit  biubah  menjadi  1.
        Sedangkan  dalam  sistem  even-parity  jika  huruf  M  disusun  dalam  kode  biner  adalah
        “1001101”,  dimana  didalam  7  bit  pertama  jumlah  bit  satu  adalah  genap,  maka  paritybit
        ini diubah menjadi 0, atau dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah
        Sebenarnya  sistem  komputer  mampu  untuk  menjalankan  parity-checking  ini,  maka  bila
        didalam  saluran  terjadi  gangguan,  maka  jumlah  bit  satu  dalam  karakter  yang  diterima
        tidak  sesuai,  misalnya  tadinya  berjumlah  ganjil  kemudian  berubah  menjadi  genap.
        Tetapi  parity-checking  ini  masih  mempunyai  kelemahan,  terutama  bila  jumlah  bit  yang
        rusak  jumlahnya  genap,  maka  kerusakan  ini  menjadi  tidak  dapat  dideteksi.  Karakter
        yang  mengandung  kesalahan  2  atau  5  bit  bila  hanya  dilihat  dari  sisi  genap  ganjilnya
        jumlah bit satu, maka tidak akan kelihatan kesalahannya.

        LONGITUDINAL-REDUNDANCY-CHECKING
        Sistem  ini  sebenarnya  digunakan  untuk  memperbaiki  kelemahan  yang  ada  pada  VRC
        (parity-checking).  Pada  sistem  LRC  data  dikirim  secara  per  blok  (frame)  berisi  8  byte
        dan  setiap  frame  terdapat  satu  parity-bit,  fungsi  dari  bit  ini  sebagai  kontrol  seperti  pada
        parity-checking.  Parity-bit  ini  memuat  7  parity-bit  dari  byte  sebelumnya,  sedangkan  cara
        untuk  mengubah  nilai  ketujuh  bit  ini  yaitu  dengan  melihat  jumlah  bit  satu  dari  seluruh
        byte secara vertikal atau dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah :
        Walaupun  masih  memiliki  beberapa kelemahan namun  sistem  LRC  lebih  baik  dari  VRC,
        sebab  bila  ada  kesalahan  yang  tidak  terlihat  oleh  parity-bit,  maka  akan  diketahui  oleh
        parity-byte.  Dalam  sistem  transmisi  data  LRC  membutuhkan  banyak  tambahan  bit  pada
        setiap data dikirim, misalkan untuk mengirimkan 7 karakter (59 bit) diperlukan tambahan
        15  bit  sebagai  parity-bit,  sehingga  sistem  LRC  ini  tidak  banyak  dipakai  walaupun  dapat
        bermanfaat.
        CYCLIC-REDUNDANCY-CHECKING
        Sistem  ini  banyak  diterapkan  dalam  komunikasi  data  karena  prosesnya  cukup
        sederhana  dan  tidak  banyak  membutuhkan  tambahan  bit  yang  berupa  parity-bit.  Pada
        sistem  CRC  data  dikirim  per  frame,  dan  setiap  frame  terdiri  dari  deretan  bit  yang
        panjang.  Pada  akhir  blok  ditambahkan  beberapa  control-bit  untuk  menjamin  kebenaran
        data.  Control-bit  dibentuk  oleh  komputer  pengirim  berdasarkan  perhitungan  atas  data
        yang  dikirim.  Setelah  data  sampai  pada  komputer  penerima  selanjutnya  dilakukan
        perhitungan  seperti  perhitungan  pada  komputer  pengirim.  Hasil  perhitungan  yang
        didapatkan  dibandingkan  dengan  control-bit,  bila  sama  berarti  data  dikirim  tanpa
        mengalami kesalahan.
        Agar  dapat  mengerti  lebih  mendetail  prosedur  pada  sistem  CRC,  maka  perlu  pula
        mengetaui  proses  arithmatik  modulo  2  serta  konsep  untuk  menjabarkan  deretan  bit
        sebagai  polinomial  aljabar.  Proses  arithmatika  yang  dilakukan  pada  sistem  CRC  seperti
        sistem  penjumlahan  bilangan  tetapi  tanpa  menyisakan  (without-carries)  yang  dapat
        dilakukan  menggunakan  gerbang  logika  exclusive-OR,  seperti  terlihat  pada  tabel
        kebenaran berikut ini :
        Tabel Ekslusive OR
        Pada  proses  arithmatik  modulo  2  ini,  hanya  memperbolehkan  menghasilkan  0  atau  1
        dan  tidak  ada  hasil  negatif,  pada  proses  pengurangan  sama  seperti  proses
        penjumlahan.  Selanjutnya  bit-bit  dari  kode  biner  dapat  diinterprestasikan  sebagai
        polinomial koefisien. Sebagai contoh deretan biner 110101 menjadi :
        Dengan  catatan  bahwa  untuk  kode  dengan  n-bit  maka  pangkat  tertinggi  dari  polinomial
        tersebut  adalah  n-1.  Untuk  melakukan  proses  perhitungan  CRC  diassumsikan  memiliki
        sebuah  pesan  M(x)  yang  berisi  deretan  bit  yang  akan  ditransmisikan,  pesan  tersebut
        berupa deretan bit 110101, sehingga M(x) = (1)x
        5
        + (1)x
        5
        + (0)x
        3
        + (1)x
        2
        + (0)x1 + (1)x
        0
        .
        Selanjutnya ditentukan panjang kode error-checking G(x) yang akan dipergunakan
        pada protokol, misalkan kode CRC ditentukan sebagai c-bits. Sebagai contoh c = 3,
        berarti dihasilkan polinomial G(x) = x
        3
        + 1. Kemudian M(x) dikalikan dengan x
        c
        menjadi :
        Secara  analogi,  hal  ini  sama  saja  dengan  menggeser  urutan  bit  pesan  G(x)  ke  kiri
        sepanjang  c-bits,  yang  menghasilkan  urutan  biner  110101000.  Kemudian  membagi  x
        3
        M(x) dengan G(x) menggunakan arithmatika modulo 2, dimana  akan
        mengasilkan hasil bagi/quotient Q(x) dan sisa pembagian/remainder R(x).


        MAC Address memiliki panjang 48-bit (6 byte). Format standard MAC Address secara umum terdiri dari 6 kelompok digit yang masing-masing kelompok berjumlah 2 digit heksadesimal. masing-masing kelompok digit dipisahkan tanda (-) atau (:), misalnya 01-23-45-67-89-ab atau 01:23:45:67:89:ab.


        Struktur MAC Address
        Supaya komputer dan perangkat jaringan lain bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, frame-frame / data yang dikirim melalui jaringan harus memiliki MAC Address. Tetapi agar komunikasi jaringan lebih mudah dan sederhana, digunakanlah IP Address. Karena komunikasi jaringan menggunakan MAC Address  maka alamat IP tersebut harus diterjemahkan ke MAC Address  Nah, maka dari itu diciptakanlah ARP (Address Resolution Protocol) yang bertugas untuk menerjemahkan IP Address menjadi MAC Address  sehingga komputer pun bisa saling berkomunikasi.

        Beberapa Teknologi yang menggunakan MAC Address 48 bit
        • Ethernet
        • Bluetooth
        • FDDI
        • ATM
        • FireWire
        • ZigBee Networks
        • 802. 11 wireless networks
        • IEEE 802.5 token ring
        Apa sih MAC Address itu dan bagaimana fungsinya dalam jaringan komputer? Media Access Control address atau MAC address adalah sebuah kode unik yang diberikan untuk setiap bagian dari perangkat keras yang terhubung ke Internet. Internet cable phones, Network Interface Cards untuk komputer desktop atau notebook, Wireless Access Cards, dan bahkan beberapa kartu memori adalah salah satu perangkat yang bertugas pada MAC Address.Switch.
        Switch jaringan  (atau  switch  untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan  bridging  transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch  mengacu pada multi-port jembatan jaringan yang proses dan rute data pada data link layer (lapisan 2) dari model OSI . Switch mengolah data tambahan pada lapisan jaringan (lapisan 3) .
        Switch dikatakan sebagai  multi-port  bridge  karena mempunyai  collision domain  dan  broadcast domain  tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan  komputer  atau  router  ke  hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.
        Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada  lapisan  data link, cara kerja switch  hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
        Switch ada untuk berbagai jenis jaringan termasuk Fibre Channel , Asynchronous Transfer Mode , InfiniBand , Ethernet dan lain-lain. switch Ethernet  Pertama diperkenalkan oleh Kalpana pada tahun 1990.
        Perangkat yang memiliki interkoneksi pada layer 3 secara tradisional disebut router , sehingga lapisan-3 switch juga dapat dianggap sebagai (relatif primitif) router.
        Dimana ada kebutuhan untuk banyak analisis kinerja jaringan dan keamanan, switch dapat dihubungkan antara router WAN sebagai tempat untuk modul analitik. Beberapa vendor menyediakan firewall ,  jaringan deteksi intrusi ,  dan kinerja modul analisis yang dapat ditancapkan ke port switch.
        Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.
        ATM Switch
        Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
        ISDN Switch
        ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa ISDN cardatau ISDN router.
        DSLAM Switch
        A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
        Ethernet Switch
        Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya.

        Router
         Pengertian Router Dan Macam-Macam Jenis Tipe Router. Apa yang dimaksud dengan Router? Istilah router tersebut kita temukan dalam istilah jaringan. Router adalah System perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengirimkan sejumlah paket data dari suatu jaringan internet menuju ke tujuannya dengan melalui sebuah proses yang biasa disebut routing. Router tersebut menghubungkan dua jaringan atau lebih, sehingga berbeda dengan switch.

        Perbedaan mendasar antara router dan switch adalah, jika router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih dari satu jaringan LAN, sedangkan switch tersebut berfungsi untuk menghubungkan sejumlah perangkat guna menghasilkan jaringan LAN itu sendiri. Jadi memang berbeda cukup jelas. Router tersebut bisa digunakan untuk mengkoneksikan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang ukurannya lebih besar, atau yang disebut dengan internetwork.

        Atau bisa juga dikatakan untuk membagi sebuah jaringan yang besar ke dalam beberapa subnetwork dengan fungsi untuk meningkatkan kinerja serta juga mempermudah system manajemennya. Router tersebut juga kadang bisa digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan yang memakai media yang berbeda, berbeda arsitektur jaringan, seperti misalnya dari Ethernet ke Token Ring.

        Pengertian Router Dan Macam-Macam Jenis Tipe Router

        Jenis-Jenis Router

        Secara umum, router tersebut dikelompokkan dalam dua jenis, yakni router statis dan router dinamis. Router statis (static router) adalah router yang mempunyai tabel routing dengan kondisi statis yang diatur dengan cara manual oleh pihak administrator jaringan. Sementara router dinamis (dynamic router) adalah router yang mempunyai dan membuat tabel routing dengan kondisi dinamis dengan cara membaca lalu lintas jaringan, juga saling berhubungan dengan beberapa router lainnya.

        Berdasarkan jenisnya, router sendiri dibagi dalam 3 jenis, berikut ini ketiga jenis router tersebut beserta penjelasannya:

        1. Router PC

        Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk mensharing atau membagi IP Address. Router PC merupakan computer yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai router. Sebuah computer bisa dijadikan router tidak harus dengan spesifikasi yang tinggi. Computer pentium dua memiliki hard drive 10 GB dan ram 64 sudah bisa digunakan sebagai router dengan cara menginstall system operasi khusus untuk router tersebut. Yang paling banyak digunakan adalah system operasi Mikrotik.

        Baca Juga: Pengertian Serta Perbedaan Access Point dan Wireless Router

        2. Router Hardware

        Router Hardware adalah sistem perangkat yang memiliki kemampuan seperti halnya router, sehingga hardware atau perangkat keras tersebut bisa membagi, memancarkan, serta juga mensharing IP Address.

        3. Router Aplikasi
        Router Aplikasi adalah aplikasi yang dapat diinstal pada Sistem Operasi sehingga bisa membuat Sistem Operasi bersangkutan memiliki kemampuan seperti halnya router, contohnya WinProxy, WinRoute, SpyGate dan juga WinGate.
        Berdasarkan pada cara pengiriman datanya, routing tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu routing langsung dan routing tidak langsung. Routing langsung tersebut adalah routing dengan cara mengirim data dari satu alamat IP kepada alamat IP yang lain tanpa harus melalui sebuah host. Seperti sebuah komputer yang memiliki alamat IP A hendak mengirimkan data pada alamat IP B, maka datanya tersebut akan bisa langsung dikirim.
        Akan tetapi untuk routing tidak langsung sedikit berbeda, data yang dikirimkan tersebut harus lah lebih dulu melewati host lainnya, Sebagai contoh misalnya data yang dikirim oleh alamat IP A pada alamat IP B haruslah melewati IP C lebih dahulu sebelum kemudian disampaikan ke alamat IP B.
        Demikian penjelasan tentang router, bagi mereka yang bekerja di system jaringan tentu saja tidak asing lagi dengan istilah router tersebut.

        Network layer merupakan salah satu dari 7 buah lapisan atau layer yang berada pada model referensi OSI (OSI Reference Model). Dalam pengaplikasiannya, lapisan network layer ini memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Dari semua lapisan bagian dari OSI layer memiliki perannya masing-masing yang saling berkaitan untuk menampilkan informasi dan data dengan tepat pada user. (baca juga: model OSI layer dan fungsinya)

        Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari network layer :

        Menentukan tujuan data pada sebuah jaringan
        Fungsi pertama dari network layer jaringan komputer adalah menentukan tujuan dari sebuah data di dalam jaringan. Ketika sebuah data akan ditransmisikan melalui sebuah jaringna komputer, maka pastinya, paket data tersbut memiliki tujuan. Misalnya adalah dari server, menuju klien. Nah, untuk menentukan tujuan dari paket data tersebut, maka disinilah letak fungsi penting dari network layer. Dengan melewati lapisan network layer, maka setiap paket data dapat memiliki tujuan yang jelas, sehingga hal ini nantinya akan menghindari kesalahan pengiriman data, juga nanti agar paket data dapat sampai ke tempat tujuannya dengan cepat dan juga tepat (reliabel).

        Mendefinisikan alamat IP
        Kita sudah mengetahui, bahwa fungsi utama dari network layer adalah untuk menentukan tujuan data pada sebuah jaringna. Lalu bagaimana network layer dapat menenttukan dimana lokasi tujuan dari data yang akan ditransmisikan melalu jaringan komputer? Jawabannya ada pada fungsi network layer yang kedua ini, yaitu mendefinisikan IP address.

        IP address merupakan sistem pengalamatan bagi jaringan komputer yang menggunakan protocol TCP/IP dimana setiap komputer atau lebih tepatnya network interface card atau NIC memilki alamat IP tersendiri, sesuai dengan host yang digunakan. Network layer kemudian akan mendefinisikan alamat IP dari setiap komputer yang akan dituju oleh transmisi data, sehingga nantinya data atau paket data tersebut bisa sampai pada komputer yang sudah didefinisikan IP address nya.

        Membuat header pada peket – paket data yang ada
        Bisa dibilang, header adalah sebuah judul dari paket data yang akan ditransmisikan. Header ini merupakan judul dari fragmen atau potongan dan pecahan data yang akan ditransmisikan melalui jaringan komputer. Seperti yang kita sudah ketahui, bahwa sebelum masuk ke dalam network layer, data sudah dipecah-pecah menjadi paket data. Tugas dari network layer ini adalah memberikan header atau judul pada paket data tersebut, agar nantinya ketika dilakukan proses penyatuan kembali, pecahan paket data tersebut dapat menjadi utuh kembali.

        Contoh penggunan header ini, adalah seperti berikut :

        Sebuah data bernama ABCDE. ABCDE dalam proses transmisi data akan dipecah ke dalam paket data. Tugas atau fungsi dari network layer ini adalah memberikan header pada ABCDE, dengan nama ABCDE1, ABCDE2, ABCDE3, dan seterusnya, sesuai dengan jumlah banyaknya pecahan data yang ditransmisikan melalui jaringan komputer.

        Melakukan proses routing
        Proses routing memiliki cara kerja yang hampir sama dengan cara kerja dari perangkat keras jaringan komputer, router. Proses routing ini memungkinan network layer mendistribusikan atau menghala setiap paket data yang masuk ke dalam jaringan komputer menuju lokasi masing-masing, sesuai dengan IP address yang sudah didefinisikan sebelumnya. Network layer akan memberikan ‘jalan’ atau rute bagi setiap paket data yang akan ditransmisikan untuk mencapai komputer tujuannya.

        Protokol – protocol yang bekerja pada network layer

        Salah satu hal yang penting pada network layer adalah protokol jaringan komputer. Ada beberapa protokol-protokol yang ada pada jaringan komputer yang bekerja pada lapisan network layer ini. Berikut ini adalah protocol network layer tersebut:

        IP
        IP atau yang merupakan kependekan dari Internet Protocol merupakan protokol jaringan komputer yang paling umum digunakan pada network layer. Hal ini dikarenakan, network layer berfungsi untuk mendefinisikan IP address dari setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan, sehingga nantinya setiap paket data yang ditransmisikan dapat sampai pada ‘alamat’ tujuan.

        ARP
        ARP merupakan kependekan dari Address Resolution Protocol. Apabila kita artikan secara harafiah, protocol ARP ini bertugas untuk memberikan resolusi trhadap alamat jaringan komputer. Hal ini ternyata memang sejalan dan juga sesuai dengan fungsi utama dari network layer, yaitu berfungsi untuk mengetahui dan juga mengidentifikasi alamat IP dari tiap – tiap komputer yang digunakan, dan juga terhubung ke dalam jaringan komputer.

        ICMP
        ICMP adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol. Protocol yang satu ini memiliki fungsi untuk memberikan atau mengrimkan notifikasi dan juga pesan apabila terjadi maslaah pada proses transmisi data, baik masalah pada server, host, maupun apabila IP address yang dituju tidak ditemukan. Dengan adanya protocol ini pada network layer, maka operator atau server atau host mengetahui, IP address atau host mana saja yang mengalami masalah saat proses transmisi data melalui jaringan komputer sedang berjalan.

        RARP
        RARP merupakan kependekan dari Reverse Address Resolution Protokol. Protocol pada network layer ini memiliki tugas dan juga fungsi untuk mengetahui alamat fisik dari sebuah komputer atau NIC berdasarkan alamat IP yang dimiliki oleh sebuah komputer tersebut. Hal ini kebalikan dari ARP, dimana ARP bertugas untuk mengidentifikasi alamat IP dari sebuah komputer di dalam jaringan.

        IGMP
        Protkol berikutnya yang bekerja pada network layer ini adalah protocol IGMP. Protokol IGMP merupakan kependekan dari Internet Group Message Protocol, yang merupakan protocol yang digunakan untuk memberi fasilitas pesan kepada grup penerima di dalam jaringan komputer.

        ICMP
        ICMP adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol. ICMP merupakan bagian dari Internet Protocol. ICMP digunakan peralatan-peralatan yg terhubung melalui jaringan internet untuk keperluan analisa jaringan. Penggunaan ICMP yang terkenal adalah ping dan traceroute.

        Pada ping komputer A akan mengirimkan ICMP echo request ke komputer B. Komputer B kemudian akan membalas ICMP echo replay. Komputer A akan menghitung lama waktu antara pengiriman ICMP request dan penerimaan ICMP reply.

        Pada traceroute komputer A akan menganalisa jalur yang dipakai untuk menuju B. Komputer A akan mengirimkan ICMP echo request dan hasilnya adalah daftar sejumlah router yang digunakan untuk mencapai B lengkap dengan informasi waktu yg dibutuhkan untuk mencapai setiap routernya.

        ICMP juga digunakan untuk memberikan pesan error jika suatu layanan (service) yang diminta tidak ada, atau jika komputer atau router yang berusaha dicapai tidak dapat dihubungi.

        Cara kerja Traceroute yaitu mengirimkan paket ke host tujuan dengan TTL yang bertambah dengan satu (dimulai dengan 1). Jika host mengirim balik ICMP TIME_EXCEED traceroute akan memberitahukan ke user alamat dari pengirim ICMP tersebut dan jeda waktu dari saat pengiriman IP/UDP paket sampai diterimanya paket ICMP TIME_EXCEED. Setelah ini traceroute akan mengirimkan lagi ke host tujuan dengan TTL += 1 (TTL sekarang lebih besar 1 dari sebelumnya). Traceroute akan terus melakukan hal seperti diatas sampai diterima ICMP PORT_UNREACHABLE dari host tujuan atau maksimum hop (lompatan) telah tercapai (default 30). Traceroute menggunakan protokol UDP untuk mengetahui bagaimana traceroute telah sampai ke host tujuan dan tidak lagi mengirimkan paket.

        Comments

        Popular posts from this blog

        ALGORITMA PERCABANGAN 1 DAN 2 KONDISI

        ALGORITMA PERCABANGAN Sebuah program tidak selamanya akan berjalan dengan mengikuti struktur berurutan, kadang-kadang kita perlu merubah urutan pelaksanaan program dan menghendaki agar pelaksanaan program meloncat ke baris tertentu. Peristiwa ini kadang disebut sebagai percabangan/pemilihan atau keputusan. Algoritma percabangan pada pemrograman umumnya menggunakan kata kunci IF (jika), THEN (maka), dan ELSE (selainnya). Berikut kelompok saya akan mejelaskan tentang algoritma percabangan 1 kondisi dan 2 kondisi beserta contoh kasusnya. ALGORITMA PERCABANGAN 1 KONDISI Algoritma percabangan dengan 1 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :             IF <kondisi>             THEN <pernyataan> Pada format diatas , jika <kondisi> bernilai benar maka <pernyataan> dikerjakan, sedangkan jika bernilai salah, maka <pernyataan> tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari percabangan. Contoh Kasus : Nilai siswa akan gagal bila bernila

        Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server dan Ancaman keamanan server

        Artikel kali ini akan menguraikan tentang,  Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server  yang meliputi: Apa itu admin server Mengidentifikasi Tugas dan tanggung jawab admin server Mengidentifikasi ancaman-ancaman terhadap keamanan server Apa itu Admin Server? Admin server atau server administrator adalah  seseorang yang memegang kendali penuh terhadap segala kegiatan administrasi dari kesuluruhan server komputer, seperti mengatur semua aktifitas server, membangun server, mengelola dan memperbaiki server dan selalu menjaga server tetap berjalan dengan baik. Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server Admin server memiliki tanggung jawab melaksanakan dan mengelola beberapa teknologi yang paling penting yang berkaitan dengan jaringan komputer terutama mesin server  yang terdapat di dalam sebuah organisasi , instansi atau perusahaan.  Admin server harus selalu menggunakan pemantauan ekstensif dan alat profiling untuk mengelola sistem jaringan dan tune sehingga mereka tampil di

        TROUBLE SHOOTING JARINGAN - XII TKJ

         Assalamualaikum. Oke, kali ini saya di beri tugas oleh guru saya di mata pelajaran troubleshooting jaringan, dan dibawah ini adalah soalnya : Bagan Kabel UTP Susunan Standar Pengkabelan EIA 586 berdasarkan warna kabel untuk straight dan crossover Device Yang Akan Dihubungkan dan Kabel Yang Dibutuhkan Urutan Cara Pemasangan Kabel UTP ke RJ 45 Bagan Kabel Kabel yang menggunakan Jacket Outer Jacket            : Sebagai pelindung kabel twisted pair Serat kabel              : Sebagai pengelupas outer jacket Twisted pair            : Sebagai code kabel Kuningan tembaga  : Sebagai inti dari kabel ini Susunan Kabel EIA 586 EIA/TIA EIA merupakan sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA merupakan sinonim atau kepanjangan dari Telecommunication Industry Association. Maksud dari arti EIA/TIA adalah merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah jenis UTP, SFTP

        Apa itu Kotlin?

        Kotlin merupakan Bahasa Pemrograman  modern   yang bersifat   statically-typed   yang dapat di jalankan di atas   platform   Java Virtual Machine (JVM) . Kotlin juga dapat di kompilasi ( compile ) ke dalam bentuk JavaScript. Lalu, siapakah tim di balik pengembangan bahasa tersebut ? ya, tidak lain adalah   JetBrains   yang juga mengembangkan salah satu   tools   pemrograman (IDE) yang saat ini di adopsi oleh   google   untuk di gunakan sebagai   tools pengembangan aplikasi di Android (Android Studio). Lalu, apa saja sih kelebihan dari kotlin tersebut dibandingkan dengan bahasa pemrogaman lainnya (dalam hal ini Java) ? Jika kita lihat dari penjelasan yang tertulis pada  website kotlin , maka dapat di simpulkan ke dalam poin-poin berikut ini; Concise  : Kotlin mampu mengurangi  boilerplate of code  atau tingkat kerumitan dari kode yang biasa kita tulis, ketika menggunakan bahasa Java Safe  : Kotlin mampu menjamin bahwa setiap  syntax  yang kita tulis secara proses kompilasi dapat m